Minggu, 10 November 2013

Radost

Prolog: kalau pengen liat perasaan gua yang asli banget ketika hal ini terjadi, monggo di cek YouTube gua.

Kata yang šatů itu artinya simple,
"Happiness".

Ya, kamis kemarin, just as an introduction - gua baru selesai ngasih speech pendek ke anak2 AFS Ceko yang bakal berangkat taun depan.

Definitely gua sebagai "single fighter" Dan juga "pionir" alias manusia pertama dari AFS Indonesia yang ke sini emang dihargain banget sama mereka - this event was just one of those dimana ketika gua tanya temen2 senasib gua yang lain, mereka pada bilang 

"what? No, I dont hear anything About that event."
"No, I wont go there..."
Atau jawaban semacamnya.

Kind of privilege emang, tapi seringkali juga unnerving, bikin grogi; karena ga ada yang "sepantaran" buat sekedar diajak ngobrol biar gak nervous selama gua melalui event2 semacam kayak gini.

But it was not About the speech I am going to talk About.
Ini soal apa yang terjadi sesudahnya -

Singkat kata, speech gua sukses besar, lebih karena topik yang gua secara spontan bikin aja dibanding topik mengenalkan Indonesia Dan pengalaman disini; topik tentang gimana overcome semua ketakutan and kekhawatiran kalo bakal dapet negara yang ultimately sangat berbeda dan gak diduga dibanding negara sendiri.

Abis Acara selesai, salah satu volunteer yang masih muda nanya ke gua
"You want to join us fór a dinner?"

Yeay, makan gratiiiiis! Didalem hati gua teriak2 seneng.
But as usual, sedikit tarik ulur basa basi yang sangat Jawa, diawali dengan jawaban "no no thank you" yang berubah jadi "really? Is it ok?" hingga akhrnya "ok, it should be good!"

Entah kenapa disini selain sama orang2 yang memang gua Anggep deket, menghilangkan basa basi macam itu kalau ditawarin sesuatu emang susah.

Tapi tapi masbro, doi belum nanya ke nyokapnya! Jadi sambil gua beres2 barang gua (lebih tepatnya sih kamera) doi nanya ke nyokapnya, eh taunya tidak bisa, tidak jadi.

Disinilah lagi2 gua ngeliat bedanya mahluk manusia Nusantara Dan Bohemia - kalau Acara bangsa ngajak makan begini, definitely 90% di hampir semua kondisi pasti si nyokap volunteer itu ng-iya-in, atau malah punya ide sendiri "eh kita ajak dia makan disitu aja, pasti enak...." Nope, doesnt work the same way here in the Czech Rep.

Baiklah, gapapa, to nevadí, life goes on - toh sebenernya gua masih bisa ngabisin snack yang masih banyak di belakang ruangan.

Tapi pertanyaannya, karena ruangan udah mau kosong banget, berarti gua harus bawa itu snack keluar, makan diluar, Dan itu berarti juga gua harus cari tempat nunggu - ini yang bikin bingung.

Ke stasiun? Masih láma, kasian tiket gua yang cuman Buat 30 menit. Lagian kalo ke Stasiun bukannya hemat malah takutnya boros, karena you know, Praha Hlavní Nádraží is a big train station - gampang aja deh, pernah liat Ada kios Sephora di stasiun kereta?
Nah dengan berbagai macam kafe bakery restoran yang Ada, takutnya gua malah makan makanan gak gratisan.

Ke Mana dong?

Gua punya ide pengen ke Bila Hora (daerah rumah temen gua) siapa tau dapet makanan gratis (yes I was freaking hungry) tapi sayang kejauhan - ga cukup waktu.
Walhasil gua improvisasi lah, mari SMS penghuni Bila Hora - kalau dia lagi jalan keluar, gua Jebe aja. Kalo lg d rumah, g usah mampir.

Tapi SMS tak datang dalam waktu yang dekat.

Nah lo... Bagaimana ini saudara
Akhirnya gua putusin kita ke Stasiun, tapi gak dengan cara mainstream yang berarti naik Tram Dan disambung naik Metro/MRT - tapi jalan kaki!
Sengaja demi bunuh waktu; bro, next train is in 1,5 hours!

Sesaat mungkin lo bilang (kalo lo pembaca loyal blog ini #kalaupunOrangYangSebaikItuAda)....
"Katanya lo Tiap jam Ada kereta Praha-Plzeň sama Plzeň-Praha...."
"Lo gak kebalik tuh? 1,5 jam jalan keretanya, tapi nunggunya Tiap sejam Ada..."

No, no, soalnya gini bro.
Kereta Praha-Plzeň Dan Plzeň-Praha bener emang Tiap jam ada, tapi Plzeň-Tremosna? Gak Tiap jam!
Sehingga whether gua naik kereta jam 8 ataupun jam 9 dari Praha, sama aja! Ujung2nya nunggu sampe jam 22:56 Buat Train terakhir ke Zihle yang lewatin Tremosna.

Mending nunggu lengang santai daripada buru2 ke stasiun, iya gak sih? Makanya, gua pilih kereta jam 9 aja.

At the end of the day, keputusan gua untuk sengaja jalan kurang lebih 1,5 kilometer ke stasiun, itu adalah keputusan terbaik gua selama šatů minggu itu.

Mungkin lo bingung, gimana coba gua bisa jalan kaki nyusurin jalan sampe stasiun kereta? Well, tinggal ikutin jalur Tram! Dan karena itu juga lah, dibanding dengan cara biasanya gua kalo mau jalan kaki disini - yaitu tanya Google dulu Mana jalan Paling deket baru jalan, itu yang mengantarkan gua ke "Kebahagiaan" kali ini.

Lewat stop tram pertama - Jana Masaryka.
Stop Tram kedua... Namesti Míru.

Namesti Míru...
Artinya "Alun2 Damai/Bebas" , "Peace Square" , "Freiheitplatz".

Siapapun yang kasih nama gak salah - cahaya lampu yang bikin gereja baroque ditengah alun2 di tengah malam gini jadi keliatan keren. Apa salahnya gua jepret2 beberapa foto - toh kan sengaja bunuh waktu.

Tau2nya.... Ada bunyi Piano berdenting menghiasi malam dingin itu.

Gua deg2an... Bertanya2
Is this another spot of the street pianos?

Praduga pun menjadi Pravda alias kebebaran, pas gua ngeliat Ada mas-mas botak lagi main piano itu, dideketnya Ada sepasang sejoli ikut bernyanyi - they had a little merry party on such a Thursday night.

Di šatů sisi gua seneng tapi šatů sisi enggak , kepriben toh lik, wong aku sing arep dolanan! Haha, yeah, ego punches you straight in the chest.

Ben rapapa lah, gua bisa foto2 dulu - Dan lebih kerennya foto-foto si 3 manusia Praha ini karena orang yang milih tempat piano ini emang jenius; piano ini tepat di pinggir jalan setapak yang sejajar sama pintu masuk gereja - perfect frame it becomes definitely.

Setelah sekitar 10 jepretan saatnya menikmati permainan piano si Mas yang šatů ini.

Doi main lagu2 Ceko yang gua ga ngerti sama sekali. Ngikutin requestnya si pasangan bahagia ini. Gua cuman bisa diem sambil jentik2 jari ngikutin irama, but hey, rhythm is contagious and also the Mood that it brings - irama itu menular dan juga feeling yang dia bawa; dalam kasus ini, rasa seneng, bahagia, enjoy.

Si mbak kacamata yang lagi nyanyi itupun nengok ke gua Dan lo bisa liat dari wajahnya; muka yang pengen ngajak orang ikut Jebe bareng seru-seruan, gua cuman bisa senyum and lanjutin jentikan jari aja - lagunya mbuh mbak, gak tau sama sekali.

That was the first hint bahwa piano tua itu selama malam itu akan menjadi instrumen distributor kebahagiaan di šatů pojok kecil di Praha.
The first hint too fór me of learning something big.
Sesuatu yang sudah láma sempat gua lupakan, hingga sekadar cuman jadi motivasi ketika gua liat bio Twitter gua sendiri.

"A wanna-be distributor of Universal Happiness."

Kembali ke Kamis malam itu, lo bisa liat - sederhana jentikan tangan aja, it makes the world goes round, dinginnya malam Praha bukan jadi masalah Buat kami ber-4 yang enjoy permainan piano sederhana ini.

Soon, bukan cuman kami ber-4, tapi Ada sekelompok (mungkin) gelandangan or geng, entah apa, tapi lo bisa sense dari cara mereka ngomong, jeans yang rombeng, Dan botol bir ditangan yang jadi petunjuk kenapa mereka jalan oleng padahal ini bukan weekend.

It scares me a bit at first sight, tapi gak juga - mereka datang cuman pengen nikmatin musik, ga Ada niat aneh, jadi woles saja bray.

Such is how music may impact smáll fractures of human's quick life.

Lagu demi lagu si mas2 botak ini mainin dengan perfect - Lagu Natal Ceko, Pirates of the Caribbean, Coldplay, Lagu Jazz....
Sebenernya kalo menurut himbauan si yang punya proyek, gua punya hak Buat minta ganti giliran karena dia udah main entah berapa lagu yang jelasnya lebih dari 2, tapi I dont want - gua tau gua masih punya banyak waktu, Dan kalo misalnya gua nyela dia main sementara gua gak bagus....

bakalan kebanting coy.

Lets just wait, he cant play all night long.
Sambil menunggu akhirnya gua mulai nyoba ngobrol bareng sama para penikmat musik indah lainnya di tempat itu - dengan si pasangan ini tentunya karena gua gak berani ngomong sama kumpulan orang mabok tadi.

Gua buka dengan kalimat sederhana,
"No, hraje to dobře!" He plays good!
"Jasné... Skvělý!" bener.... Pinter

Mulailah obrolan sederhana dengan bahasa Ceko patah2, sambil menikmati permainan si mas ini (yang tentu artinya minta request lagu-lagu lain) tiba2 setelah 2 lagu kemudian mas botak ini nyaut ke gua

"Umíš hrát? Chceš? Vidím tvůj obličej..."
Bisa main gak? Lo mau? Gua bisa liat dari muka lo....

Waduh Mupeng main gua bisa dideteksi doi! Malu masbro.
"Ne ne! Jsi dobry! Ale já ne....umím hrát ale není to dobře"
No no! Lo mendingan! Dibanding gua.... i can play but its not good.

"A zádný nevím českeho hudbach... Budete odjet! Haha"
And also, I know nothing About Czech music... Lo pasti bakal kabur!

Ada raut muka bingung diantara 3 manusia ini yang bikin gua merasa eneg - salah ngomongkah gua? Sebelum si Mbak memecah kebuntuan akhirnya -

"You can speak English if you want"

Fiuh.
Nak, ini Praha nak - bukan Plzeň, ini kota yang lebih Internasional, jadi tak usah cemas.

"Well I know nothing About Czech music!"

"its ok.... To nevadi." Si mas yang dampingin si Mbak ini nyaut
"You study here?" Kali ini si mbak yang nanya
"Not here, in Pilsen."
"Aha.... Well You can play if you want." Si mas botak jenius ini ambil giliran ngomong, sambil jarinya masih terpatri diatas tuts hitam-putih menari lincah. Tapi tetap gua nolak. Rasa grogi itu masih lenih menggerogoti pikiran gua dibandingkan dinginnya malam ini

Setelah kurang lebih 3 lagu lain akhirnya ke-3 manusia ini memutuskan bahwa waktu mereka sudah habis, pasangan itu ke arah Jana Masaryka (dari arah gua dateng), Dan si mas botak ini menuju ke arah tengah kota/Centrum.

Sebelum dia benar2 hilang dari jangkauan, gua tarik kesempatan untuk tanya FB dia, siapa tau doi bisa ngasih feedback ke video2 gua, kan lumayan - Even kritik pedespun juga bukan masalah.

"Ale nemám, fakt nepoužívám."
But I do not use it.... Really.

"No, skoda... ale nevadi, čau!"
Dommage... Sayang sekali.... Tapi gapapa deh, bye!

Seiring berakhirnya permainan ini para pemabok Jalanan itu juga undur diri dari area panggung mini itu; gak pergi, tetep di alun2 yang memang Damai itu.

Tersisalah gua seorang.
Akhirnya sendiri.
No one will care.

Ransel hitam ini gua sandarkan ke kaki piano, badan ini menduduki kursi kayu tua itu, jari menempel dengan tuts yang setengahnya sudah terkelupas hingga kini terlihat bukan lagi hanya hitam-putih, tapi menjadi hitam-coklat kayu-putih.

a pak začínám.
And then I start.

Gua bermain seakan-akan ga Ada orang yang liat, Dan emang awalnya ga Ada orang yang ngeliat, pikir gua - crowd penikmat si mas Botak tadi sudah bubar....
Tak láma kemudian handphone tua buatan perusahaan Finlandia itu berbunyi - sms dari temen gua; dia lagi di rumah.

Berarti gua akan terus main piano ini sampai waktunya ke stasiun tiba.
Jam masih menunjuk pukul 19:47, gua bisa main 1 jam lagi kalau gua mau berhubung kereta gua jam 21:05, tapi lagi2 gua gak mau buru2 ke stasiun, jadi gua bakal lanjut main sampai jam setengah 9 aja (aja? Itu 3/4 jam men)

Dan untung banget emang doi di rumah, karena lagi2 kalo dia ga di rumah Dan gua jebe, ga mungkin hal ini terjadi.

Apa yang terjadi saudara?

Ya, feeling bahwa ga Ada orang yang merhatiin lo main itu jadi semacam pembebas diri lo untuk nyoba2 main berbagai macam lagu - mulai dari a Hundred Years, Terdiam, Lagu-lagu Jason Mraz sampe sebangsa Lir-Ilir Dan Tokecang.

Rasa bermain tanpa beban, rasa bermain tanpa tekanan, ternyata berubah baik - karena itu berarti gua bisa lepas berekspresi sesuai ritme, mulai dari kaki yang Jaga ketukan sampai raut muka yang mengikuti perasaan yang diemban Tiap lagu, that was such moments that I can recall With joy and said, "yup, i put all my heart on it."

Rupanya kebahagiaan yang tímbul dari ketidaksengajaan bermain secara lepas itu amat menular.

beberapa saat orang mulai berdatangan ; yang Paling awal rupanya para gelandangan mabok tadi.
Salah satu dari Mereka ngomong sesuatu dalam bahasa Ceko yang gua gak ngerti kecuali šatů bagian - where they said bahwa gua jangan main terlalu rendah ato terlalu tinggi berhubung ini piano udah butut - cukup di tengah.

Dan di tutup dengan satu frase yang gua gak bakal lupain

"Ale je to tvůj styl, tvůj písni, jak chceš no..."
But its your style, its your song, sa'karepmu dhewe lah.

Ya, Dan emang benar, sekalipun gua cuman improv ngasal scale pentatonis Jawa dimana gua ganti-ganti saling selang antara Pelog Dan Slendro, mereka tetep bisa enjoy. Hampir gua lupa, music and feelings, they are universal, they are contagious.

Dan begitulah hingga kini Ada sejoli yang datang - yang jauh berbeda dari pasangan yang tadi bersama gua menikmati permainan si mas Botak tadi, but definitely mereka juga orang Ceko.

"Ženialni... Můžeš hrát nejaký Vánocům?"

They asked me to play some Christmas song alias Vánocům (Natal = Vánoce).

"Prominte. Nemám Vánoce, proto zádný neznám!"
Sorry, I dont have Christmas, thats why I know nothing! Tentunya sebenernya gua tau beberapa lagu yang Jaman baheula gua belajar saat masih ngedalemin dasar-dasarnya klasik; bangsa2 Šílent Night atau Joy To The World, but entahlah, dari lagu2 natalan Ceko Yang dimainin si Mas botak Sebelum gua itu something else... they are different.

Still they stay, bahkan mereka minta "nejaký zapadni" alias something western yang maksudnya lagu Amerika - funny how Even in such Western hemisphere of the world they dont consider them "Western", tapi di saat bersamaan gua tau bahwa orang Ceko gak mau disamakan dengan "Eropa Timur" which is Rusia Dan negara eks-Sovyet lainnya.

Czechs feel they belong to this entirely different kind of entity - bersama Jerman Selatan, Austria, Slovakia, Hongaria.... "Central". "Střední", like they always say. Tapi entah apakah tetangga2 tersebut merasa hal yang sama.

2 lagu lalu kemudian mereka bubar, tapi seakan2 ga Ada habisnya kali ini Ada bapak2 tua dari Denmark - doi terpikat ketika gua main I Got Rhythm dan Fly Me To The Moon.

Tadinya gua hanya bisa melihat orang dari jauh yang tepuk tangan ngikutin ritme gua - rupanya itu orang yang sama, si bapak tua Denmark ini.

"Speak English?"
"Yes." Sambil jari gua terus bermain.
"A very nice Ragtime!"

Buset, kalo maksud dia Ragtime yang beneran RAGTIME, alias aliran Jazz Dan Blues di tahun 1910an bangsanya George Gershwin Dan Irving Berlin, rasanya gua mau facepalm Dan kabur seisyarat ngomong "gak bro, gak! Ini bukan Ragtime bapakeee! Cuman anak Jakarta ngawur!"

"You know Ive seen many people do great things With this horrible machine" sambil tepuk2 piano tua itu.
"Ive seen in August a very fine young man, perfect! And now, you! Where are you from."
"Far away, from Indonesia."
"Ah Indonesia, so you know earth quakes, yes."
"Why?"
"Do you feel it in this place? Now? The earth is moving"

Hm, gua gak yakin maksudnya apa, tapi kalo emang dia ngerasa ini tanah geter, pasti gara2 mabok - gua bisa yakin dari intonasi dia ngomong, lebih lagi setelah tau bahwa orang yang tepuk tangan ngikutin ritme lo out of the blue dari sudut lain alun2 ini adalah doi.

"No.... Why?"

"Its from this piano, from you, hahaha!" Pujian yang sangat baik bapake.
"Haha nothing, where are you from?"
"Me, Im a Dane! Kobnhavn!"
"I see..." Kalimat terakhir itu gua ucap tanpa melihat ke arahnya tapi ke arah tuts gua; i hope he can stop talking... Gua seneng sih Ada orang yang memuji permainan acak adut ini, tapi, if only he just watch seperti yang lain... It will be much better.

Dan taktik itu berhasil, doi undur diri dari area permainan gua.

Bersama dengan si bapak tua itu Ada juga 2 cewek kira2 umur 20 akhiran. Rupanya mereka orang Rusia, Sebelum pergi mereka minta tolong nunjukin tempat di peta. Well, peta yang ditangan mereka Péťa turis standar - lebih parahnya ini pake bahasa Rusia! Kacau.... Untungnya gua bisa baca 50% abjad Rusia, jadi untuk nunjukin HAMECTN MNPy (ya sebenernya tulisanny gak gini, but this is a close call) alias Namesti Míru bukan masalah setelah gua perhatiin petanya pelan2.

Selain mereka masih Ada beberapa orang lagi, sampe akhirnya jam menunjuk 20:30 Dan gua harus beranjak.

But you know whats interesting?
Of all those, yang menyempatkan dirinya nonton Permainan kecil gua Dan sempet ngobrol sama gua - Ada semacam rasa seneng di raut wajah mereka, Dan feeling bahwa lo bisa menjadi semacam, katakanlah, "tangan kanan Tuhan" dalam memberikan sedikit kebahagiaan di malam yang dingin itu kepada orang yang sekedar lalu lalang, yang gak tau siapa gua, gak expect bahwa gua bakal mainin piano itu, mainin lagu-lagu yang selaras sama selera mereka...

That feeling give you happiness.
Bahagia karena membuat orang lain bahagia.
Dan dari situ, lo makin percaya diri, makin confident untuk main sebebas2nya, Dan beneran, bukan cuman makin percaya diri, in fact permainan lo makin membaik!

Beberapa lagu yang sebelumnya gua gak pikir bisa main dengan lancar, semua main dengan lancar, anehnya, untuk ngulang permainan kayak gitu lagi, susah minta ampun!
I felt that it was clearly permainan paling lancar gua ketika gua main lagu "Firasat" Dan "Lír Ilir", sebelumnya (Dan sesudahnya, which means sekarang!)

Aneh bagaimana banyak hal yang bisa lo lakukan dengan bagus pada šatů waktu, terus kemudian lo gak bisa ngulang sebagus itu lagi, cuman karena Ada semacam suntikan percaya diri Dan doping berupa perasaan enjoy.

Dan hebatnya betapa karena sebuah hal sederhana, itu bisa ngedorong orang untuk jadi lebih baik Dan lebih baik lagi, setelah itu bukan cuman untuk dirinya sendiri tapi juga Buat orang disekitarnya.

Fór me thats the highest point of the night - bukan pas gua mainnya bagus atau lepas gua merasa seneng banget, tapi ketika ngeliat orang lain ikutan enjoy, itu moment2 yang Paling, Paling ngebuat gua merasa....

"Yeah, this IS Muhammad Arkandiptyo. This is who I am."

Bukan karena lo sendiri, tapi karena Ada respons dari orang lain.

Jadi inget sepenggal pelajaran agama gua. (Manusia macem apa gua ya, udah ngaco2 masih inget ayat Quran)

Wa man ya'mal mitsqala zarratin khairan yarah

Dan barang siapa yang beramal sebutir kebaikan akan mendapat balasan sesuai....

Buat gua cukuplah bikin orang bahagia jadi balasan sesuai.
Karena musik gak punya batasan begitu juga berbuat baik.

Entah gua gak tau apakah diitungnya bener itu jadi pahala atau gak, considering banyaknya hal2 ngaco yang gua udah lakuin disini.
Tapi kalau lo bisa bikin orang bahagia....
Walau cuman sesaat....

Itu bukan hal biasa.

And trust me, I know you may be bored, ngeliat gua udah nulis point yang ini berkali2, Dan bikin tulisan ini panjang, tapi.....

That feeling when you make someone else happy is incomparable.

Biar gampangnya deh,
Coba lakuin sesuatu yang bikin orang lain seneng,
Dan ketika lo sadar orang itu seneng,
Berhenti sebentar Dan inget tulisan ini.

Bener kan, it really is a good feeling?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar