Senin, 18 November 2013

Hanya sebuah ide

Apa jadinya ketika ide gila jadi nyata??
Awalnya orang mungkin ketawa, tapi begitu kenyataan gila itu diapresiasi, yang ketawa bakal bungkam, atau bahkan Kadang justru bikin mereka sadar bahwa "ide gila yang nyata" itu layak dikasih penghargaan yang sesuai.

Tapi kalo ide gila cuman sekedar ide yang dipendem Dalem otak sendiri....
Ga Ada yang bakal tau kalo itu ide emang gila. Wong ga Ada feed back sama sekali Dan ga Ada realisasi juga - singkat kata, cuman fantasi bos.

Nah, gimana dengan nasib ide gila yang ditengah2? Ide gila yang belum jadi nyata tapi orang2 udah tau, seakan2 siapa tau somehow di masa depan ide itu bisa kejadian?
Ya ini yang bikin orang bisa ngetawain Dan ngeremehin lo gak pake jeda. Gila mungkin bakal jadi label yang orang2 pikir ketika ngeliat lo Even bahkan ketika cuman papasan di Jalanan.
Well that was my experience pas SMP, truly. Baru ketika wisuda gua ngerasain yang namanya "Menang" itu.

Dan kali ini gua mau berbagi ide gila gua yang terinspirasi pertemuan dengan Piana na Ulici itu.

Jujur sebenernya gua sekarang inget gua pernah berkhayal dulu kala pas tau streetpianos.com , siapa tau itu bisa jadi Ada di Jakarta atau kota lain di Indonesia. Tapi itu ngayal, ngawang, nothing serious, just being Arkan the dreamer like usual.

Tapi entah bagaimana, mungkin karena hal2 baik membawa momentum untuk terus berbuat hal baik, gua dapet inspirasi di kereta.
Well, inspirasi ini tepat setelah gua bikin video yang hubungan sama posting gua sebelumnya - soal gimana sesederhana lo main piano aja, lo bisa bikin orang bahagia, gimana Buat dapet pahala (amin) sekaligus bersenang-senang itu amat mudah. Jadi mungkin ini kayak semacam sisa semangat gua yang excited karena berhasil bikin orang2 di Namesti Míru punya sekitar 10-15 menit yang enjoyable di hidup mereka.

Gua berfikir lagi....
Gimana kalo bisa beneran, Ada Piano Jalanan bangsa Piana na Ulici di Jalanan Jakarta, Dan mungkin bahkan Bandung, Jogja, Solo Dan kota2 lainnya? How if we start this movement to make it true?

Emang pastinya kan, lo bilang, "gila, apa gak diambilin ama orang-orang yang sering nyabut rel kereta Buat jual besi ya masbro? Apa gak dirusakin sama anak Jalanan? Apa gak diancurin sama gelandangan?"

I knew all the problems too well, melihat Jalanan Jakarta Tiap hari, Dan seringkali lewat metro mini yang penuh sesak itu beserta juga terminalnya yang Paling dekat dari sekolah gua (baca: Blok M) - ini adalah hal2 pertama yang gua pikirkan ketika ide ini muncul di kepala.

Tapi.... Itu semua tidak mustahil masbro mbaksis.

Yang pertama gua butuhkan tentunya, Sebelum bahkan gelandangan-gelandangan itu punya niat ngerusakin piano gua, ya pastinya Pianonya sendiri - duit pasti harus keluar, kocek harus dirogoh dalam-dalam, angka demi angka di E-Banking bakal beterbangan keluar masuk akun.

Somehow soal duit, gua juga punya ide sendiri, gua gak ngerti kok bisanya otak gua lagi se-encer ini.

Seperti halnya kayak pas di Namesti Míru gua minta FBnya si mas botak yang bermain Sebelum gua, hal yang sama akan gua lakukan - tapi kali ini bukan demi minta masukan soal video piano gua, tapi Buat galang dukungan dari Socmed saja dulu, kalau Beruntung gua bisa ketemu sama si mas Ondřej yang bikin proyek Piana na Ulici di Praha itu, jadi ujung2nya bisa dapet support dari orang yang beneran sudah berpengalaman. Minta duit 10 Korun per orang aja, dikalikan 1000 orang yang udah 10,000 Korun alias 6 Juta - emang nothing sih tapi mungkin cukup untuk blasak-blusuk nyari piano mungil tua kayak yang dipake disini...
kata guru gua emang, piano kecil Buat ngamen di Jalanan yang sering dipake di Eropa, konon katanya udah ga Ada di Indonesia, pasarnya udah abis - well, tapi it means there was a time when it was available, betul?

Ya ya guys, I know what u will say, nulis doang enak, but remember, ini baru ide, baru proposal mentah, belum di revisi, belum siap untuk dikasih ke meja guru pembina lo yang bakal dengan gampangnya baca berhalaman-halaman proposal Dan tinggal nyoret2 beberapa Bagian dengan gampangnya Dan bikin lo patah hati bertanya2 "kok yang itu salah lagi...." (Colek 5 orang kebanggaan gua hahaha)

Lets continue to tell the world About my proposal.

That was About the funding, About the support here selama gua bakal masih Ada di bumi Bohemia ini - gua harap sih dengan teknologi sekarang gua bisa manfaatin Buat spread the word di Jakarta, kalau bisa juga biar siap2 Buat ketemu orang2 yang bakal berperan penting juga sesampainya gua di Jakarta lagi.

Tapi katakanlah bahwa urusan itu bisa ditangani, pertanyaan berikutnya - apa yang akan kelak terjadi kalau memang duit terkumpul, Dan piano pertama bisa díletakkan di salah šatů sisi ruang publik di Jakarta?

Konsep gua masih sama dengan konsep piano Jalanan versi Ceko maupun versi Inggris yang udah mendunia - let people play, let people show their talents, let performers know each other, let players meet listeners, let public discover prodigies, biarkan apa adanya Dan lihat keajaiban apa yang akan terjadi....
Karena konon katanya si streetpianos di UK pun udah nemuin prodigy nya, Dan mengejutkannya adalah yang dibilang prodigy muda berumur 11 tahun itu, unmistakably he is, an Indonesian - lebih tepatnya sih Chinese-Indonesian yang tinggal di Inggris.

Tapi jujur gua berharap lebih, lagi2 sisi anti mainstream gua, yang selalu pengen beda, gak mesti selalu lebih baik karena gua yakin semua perbedaan punya manfaat Dan mundharatnya masing-masing - yang penting beda.

Otak pemimpi gua terbang jauh hingga akhirnya mendarat ke salah šatů impian gua.
Jadi guru Piano, ngajarin anak2.

Kenapa gak nantinya Piano Jalanan versi Jakarta itu gua tambahkan sebuah program - dimana orang2 yang mau sukarela punya basic music, ngeluangin waktunya ngajarin piano atau nyanyi (basically sih ngajarin musik) lewat Piano-Piano ini ke anak-anak yang kurang Beruntung? Lo mungkin nanya, gimana caranya coba cari anak-anak itu? Ah, mereka Ada di berbagai tempat, gua mention aja 3 tempat potensial pasang Piano ini di Jakarta - Taman Menteng, Senayan (ya, sekitar GBK maksudnya), Taman Langsat, ga susah nemuin anak2 itu keliaran di tempat2 ini di sore2 hari ataupun hari libur.

Dan lebih lagi sebenernya piano-piano ini bisa disewa dengan harga amat murah Buat mereka yang pengen nge-Tag konser privat alias pertunjukan ke teman/kerabat , lebih tepatnya lagi konser privat drop-in drop-off dimana orang cuman main 3-4 lagu, terus selesai Dan jalan ke entah Mana lagi, tentunya piano-piano itu bakal jadi sarana keren Buat band-band atau orang-orang yang pengen ngasah kemampuan didepan publik, didepan kenalan-kenalan mereka sendiri tapi gak menutup kemungkinan orang luar Buat ngeliat, karena ini bakal Ada di ruang publik!

Di šatů sisi soal keamanannya gimana? Well kemarin gua baru balík di Praha Dan ngeliat Ada sebuah perubahan dalam sistem Piana na Ulici ini - Ada Piano Attendant (Hlidáč) yang nungguin Piano ini sesuai Shift mereka, Dan rata2 mereka adalah anak muda yang emang passionate ngedukung proyek itu. Gua bahkan sempet ngomong dengan salah šatů dari mereka di Hlavní Nádraží alias Hauptbahnhof / Stasiun Sentral.

Yang ngobrol sama gua men-definisikan problem keamanan pianonya kayak gini

"Well, you know this is actually the 3rd Piano we move in to this place, the first two had been destroyed by... You know, Hobos, Drunk people, Vandals roaming on the night... So Even the Train Station management, Even them, they asked to our organization that someone should look after the Piano - to lock them every night and unlock them the next morning, to guard against those people, and to check the piano sound so that they know when to call the man who can fix it - so it wont be destroyed anymore."

Ya, yang jadi masalahnya sih emang soal apa mereka mau dibayar atau gak, gak banyak orang di Indonesia punya waktu cukup untuk gak dibayar, atau lebih benernya sih, anak-anak muda Jakarta selalu nyari kesempatan nyari duit dengan, sayangnya, kerjaan yang gak terlalu berat tapi bayarannya memuaskan (gua gak bilang anak muda yang peduli hal-hal macem gini udah langka, tapi biasanya mereka yang peduli volunteer proyek-proyek semacam ini udah keburu aktif di macem-macem organisasi lainnya, Dan bakal cuman ngambil "kerjaan jagain piano" ini kalau emang mereka bener2 punya waktu luang, kalau emang bener mereka punya....)

Lebih lagi adalah masalah apakah orang-orang yang potensial jagain piano-piano kita ini adalah orang yang amanah; sebenernya ini hal yang Paling penting sih. Jangan sampai gara2 salah milih orang dalam 1 malem tiba2 piano ini ilang digandul sama oknum2 "kompor bledug" yang ngomporin kepentingan kelompok tertentu, bisa jadi mereka kawanan politik, politik-ekstrim-atas-nama-agama, atau kawanan "komunitas masyarakat lokal" yang seringkali ngeblok Jalanan demi sebuah "bazar/pasar malam" yang seringkali juga mereka sebenernya berperan besar dalam politik lokal.

Harus gua bilang sebenernya "kompor2 bledug" itu lumayan.... Penakut.
Karena mereka melibas ancaman dengan hal ekstrim, katanya sih preventif, tapi bisa kan kalau kita nerapin ayat terakhir Al-Kafirun; bagimu agamamu bagiku agamaku, jadi bagimu urusanmu bagiku urusanku, jangan campur tangan masalah orang kenapa, toh gak bikin masyarakat resah, kalaupun ada masyarakat resah biasanya itu juga orang-orang yang lo komporin, haha.

Kembali soal urusan Piano! Huh isu itu emang selalu bikin gua gatel sih. Gua selalu punya rasa pengen wawancara orang-orang yang telah membuat kelompok-kelompok yang mengatasnamakan keamanan Dan ketentraman masyarakat tapi nyatanya justru mencoreng toleransi Nusantara yang sudah berkibar dari jaman dulu kala.

Hal terakhir yang pengen gua tulis adalah pikiran gua soal apa yang akan terjadi sesudah soal Piano Jalanan ini udah berjalan alias cara menjaga Dan mengembangkannya, well, berangkat dari pengalaman gua dalam beberapa organisasi kecil Dan dari melihat apa yang berkembang di beberapa LSM yang gua liat, ataupun dengar, dari si Mas Dan Ibu yang memang kesehariannya selalu bersinggungan dengan lembaga-lembaga tersebut....
Gua harap gua bisa bikin framework organisasi Buat ngembangin si Piano itu, mainly bakal Ada 3 Divisi or departemen or bagian Utama - mereka adalah Divisi Pre-Op, Ops (Operasional) Dan PD alias product development.

Pre-Op ya ini adalah orang2 yang punya pengalaman ngadepin segala seluk-beluk persiapan untuk mendatangkan piano ini ke šatů tempat - mereka yang tau cara nyari dan mindahin piano bekas yang bagus, cek apakah pianonya Perlu di stem, Dan tentunya, tetek bengek perizinan yang gua seringkali benci. Dan kalau diliat dari Poin terakhir, ya, melihat birokrasi negara kita yang belum berubah, baiknya sih ya mereka yang punya koneksi.

Ops sendiri adalah orang-orang yang menjamin Piano Jalanan ini bisa dirawat Dan jalan terus. Like I have mentioned on the security issues beforehand.

Dan terakhir, Product Development? Ya, bahkan proyek kaya gini pun butuh Product Development - Dan sebenernya ini adalah Bagian organisasi yang gua bakal sangat suka; mereka yang bakal cari2 tempat Mana aja yang bisa didatengin piano berikutnya, well, kalau prosedur2 sih emang bakal dikasih ke Pře-Op, tapi mereka ini bakal jadi orang2 yang riset.

Masbro, Buat apa riset Buat proyek macem ini? Riset apa coba?
Duh, lagi2 disinilah anti-mainstream gua keliatan; gua dari dulu selalu tertarik dengan riset2 sederhana - apa efek coklat pada perasaan kita, efek nonton TV, dkk dkknya, how melihat simple things bisa bikin para ilmuwan narik kesimpulan.
Nah di Piano Jalanan ini gua berharap para manusia2 Product Development ini bisa melihat detail2 angka yang mudah terlewat tapi sebenarnya kalau dimanfaatkan bisa dahsyat - contohnya; di jam berapa saja orang main piano? Orang dari latar belakang apa saja? Kalau misalnya Ada musísi yang ikut main, naik berapa persen? Apa pengaruh hari2 libur dengan kenaikan/penurunan orang yang main piano? Hal2 macam ini gua percaya sih bisa bikin kita tau, strategi Buat lebih bisa masang piano selanjutnya di tempat yang tepat.
Selain itu gua juga punya harapan si seksi PD ini bisa juga bikin semacam kampanye promosi dari berbagai cara; mulai dari merchandise, bikin teaser di YouTube, or ngundang musísi muda maupun yang berpengalaman.

Again guys, its just an idea sih...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar