Nazdar guys.
Currently gua sebenernya lg ngerjain tulisan soal Piana na Ulici alias piano Jalanan kayak di tulisan terakhir gua ; but I must cut it short fór something that happens today.
Hari ini kelas gua (Dan beberapa kelas lain di sekolah) nonton Film bareng. This is a school event, although yang inisiasi buat ngikutin kelas kita ini anak dari kelas gua sendiri - berhubung Ada šatů orang yang jadi panitia eventnya.
Kalau dibanding sama di Indonesia dalam hal2 macem gini enak banget emang sekolah disini - kalau Ada anak yang jadi panitia entah event apa itu, Buat narik crowd alias orang tinggal minta izin ke guru kalo misalnya šatů kelas bisa ikut eventnya doi itu; meskipun pake jam pelajaran bos!
Tapi gua juga yakin itu bisa diizinin karena gak semua orang berani nanya Buat ngikutin šatů kelas - they know their audiences, Ada misalnya yang doi emang anak hip-hop banget and he knows, kalo gak semua anak sekelasnya cocok Buat hiphop, ya udah, doi doang yang bakal izin Buat Acara dia.
Kalau di Jakarta boleh begitu mah.... Hampir Tiap minggu ada 1/2 hari dimana 1 kelas ga ikut pelajaran gara2 Ada aja yang minta kelasnya ngikut event luar sekolah yang doi urus haha.
But this time, gua harus bilang, temen gua yang jadi panitia itu pinter - doi milihin film yang temanya pas jadi bisa dapet dukungan guru.
But wait a minute, emang eventnya kali ini apa banget sih?
Ini adalah Juniorfest ke 6, yaitu sebuah "Mezinárodní Filmový Festival pro děti a mládež" alias International Children and Youth Movie Festival di daerah Plzeň - tepatnya di 3 kota; Plzeň, Dobrany, dan Horsovsky Tyn. Doi emang orang Dobrany, jadi dia tau, Dan I must say she is an active girl Buat rata2 anak Plzeň - sering panitia, volunteer, tap dancenya sering ikut tur.... Dibanding beberapa temen gua yang kerjaan pulang sekolahnya cuman main game atau nongkrong di Cafe.
Tapi menariknya.... Gini
Well, kalo orang Jakarta bilang "Festival Film Anak" jelas udah kebayang apa aja jenis filmnya.... Animasi atau cerita2 adventure or dongeng or sejenisnya ya. Dan emang sama juga disini isinya.
Tapi kalo disuguhin dengan Bagian "Festival Film Anak Muda", mau dikasih apa?
Kalo kita telaah selera mayoritas anak muda Indonesia, I am sorry to say, realitanya mungkin, cerita2 romance yang cheesy gitu sih, atau cerita2 alay haha.
Tapi pastinya anak2 muda Urban Jakarta ato Bandung gitu.... Mikirnya Shortmovie tentang something yang "Indie" alias běda dari biasanya - bisa jadi film soal sepeda fixedgear kek, or parkour, or simply video clip tp d re-create pake kamera2 kece bangsa fisheye atau wide, goPro, dkk.
But here, it is quite a critical event. Kalo orang bilang Anak Muda harusnya dipacu pikirannya sama hal2 kritis, Festival Film ala Juniorfest jawabannya.
Bahkan dari film yang kami tonton yang judulnya Hořící Keř
Dari sinopsisnya aja bisa dibilang ini film dengan topik cukup berat tapi menarik.... Ini soal kasus Jan Palach, mahasiswa aktivis yang ngebakardiri di awal tahun 1969 - gak láma setelah Uni Sovyet nyerang Cekoslovakia tahun 1968 gara2 Ada "Pražské Jaro" atau "Prague Spring" yang merupakan usaha Ceko supaya bisa lepas dari Blok Komunis Timur - harapannya jadi negara Sosial Demokrat yang Netral. Tentang gimana kematiannya punya dampak Gede ke kehidupan orang2 sekitarnya.
Uh oh, yeah - mungkin beberapa orang bilang ini film berat Buat remaja bahkan dari Snopsisnya doang.
Fór me its not that hard; cuman pas mayatnya Palach yang busuk gosong diliatin aja gua enek - as always, bahkan setelah sekian taun nonton NCIS, Bones, Dan CSI gua tetep ga tahan ngeliat mayat yang bentuknya gak karuan. Kalo nonton serial2 itu gua Paling seneng kalo matinya di racun or ditembak doang - ga Ada yang menjijikkan untuk diliat.
But I believe its not fór every Indonesian teenager - Ada adegan keras, kayak pas perayaan 1 tahun Tentara Sovyet nguasain Cekoslovakia demo yang berdarah-darah Dan dibumbui suara tembakan, Ada adegan sensual sesaat, pas si mbak pengacaranya keluarga Jan Palach stres karena kasusnya kok mentok terus harus di "bahagiakan" sama suaminya, Dan banyak sekali, guyonan yang bukan sembarang guyonan; be it guyonan mesum, atau jokes yang sangat sarkastik soal tentara Sovyet.
JANGAN KIRA BAHASA CEKO GUA UDAH BAGUS YA! Ini cuman gara2 Ada Translator2 baik hati di sekitar gua.
Anyway, itu film panjang, lebih dari 3 jam, Dan memang bahkan Buat gua yang gak terlalu ngerti latar belakang sejarahnya Dan bahasanya - it provokes my thoughts too, bikin gua berfikir.
Gua bahkan sampe mikir, kalo Ada orang Indonesia yang bikin film serupa - maksudnya kalo misalnya ngupas salah šatů sosok di G30S, atau reformasi 98, or Even mungkin tentang Munir, ataupun sosok2 Dan peristiwa2 kelam tapi penting dalam Sejarah Indonesia....
Apa sampe bisa lolos sensor Dan even bisa diputer di festival film anak muda?
Jelas-jelas masyarakat Indonesia butuh keberanian untuk menguak yang dikiranya tabu.
Disini banyak macam media seni jadi alat untuk menyuarakan sesuatu; I should say, Czech artists, dimana "artists" disini berarti juga sinematograf, musísi, pemain teater Dan sebagainya - they are idealists.
Bahkan Sebelum ini gua juga sempet nonton Divadlo alias Teater bareng sama kelas gua,
Guess whats the title, "Onegin byl Rusak!" alias "Onegin was a Russian!",
Even sebenernya "Rusak" itu bukan kata bener untuk ngomong "Russian" dalam bahasa Ceko - itu sebutan kasar, sama kayak orang Indonesia kalo di Forum beberapa kali nyebut Malaysia "Maling", or likewise, Malaysians call Indonesians "Indon".
Yup the Theater Play was also About that éra of Czech history; 20 tahun panjang "proteksi" Sovyet antara 1969 Dan 1989. Dan lagi2 justru guru2 kami dukung ide nonton teater itu.
Yang menariknya, walau sifatnya tampak berat, tapi penampilan yang dibawakan baik di Film tadi maupun Teater yang gua sebutkan itu somehow menarik - untuk si film, emang, its more of hardcore sih, tapi selipan humor2 baik yang standar, yang mesum, yang sarkastik, Dan beberapa humor khas yang gua sebagai orang non-Ceko gak ngerti kami semua tetep tertarik ňonton, walaupun emang, nonton film yang lebih panjang dari 3 jam itu sesuatu banget emang.
Kalo dikaitkan dengan Teater itu, lebih lagi, suguhan sarkastik soal anak SMA di masa 1980an dimana hidup Komunisme ala Sovyet di Cekoslovakia udah di ujung tanduk dibalut sama Musik dan Interaksi dengan penonton yang amat unik - gua masih inget babak dimana mereka memperingati hari Invasi Sovyet ke Cekoslovakia dengan bagi2in bendera Sovyet Dan Cekoslovakia ke kita2 di barisan penonton, sambil suruh kita bikin choir nyanyi yel2.
Yel2 yang kurang lebih artinya
"Hidup Komunis Sosialis selamanya!"
"Untuk persahabatan kaum Slavia (Eropa Timur) yang Jaya!"
"Dan Pentagon oh Pentagon siap-siap liat bom atom kami!"
Of course, mimik Dan ekspresi para aktor yang sempurna bikin kami lebih excited lagi ngikutinnya.
But anyway, intinya tetap šatů...
Di negara mungil yang dari ujung timur ke baratnya cuman 12 jam kereta ini - Ada kesadaran guru2 untuk dukung ide2 yang bikin anak mudanya kritis, yang tentunya semua itu didukung sama adanya para seniman modern yang bisa nge-ringkas pertunjukan sarat makna jadi lebih asik di tonton, lebih mudah dicerna.
Untuk Poin terakhir didalam statement tadi, sebenernya udah Ada, Dan malah lebih banyak lagi, di Indonesia, orang2 yang berkarya bikin sesuatu yang únik, gampang di cerna, tapi syarat makna Dan kritis pula....
Sayangnya kesadaran baik guru Dan anak muridnya untuk menggali hal2 kritis yang bisa menyalakan api pemikiran macam itu, selain dengan "Sensor2 hal2 tabu" yang selalu membayangi oleh masyarakat....
Tapi mungkin akan sulit juga Jika konsep kayak begini bisa diterapin di Indonesia, bahkan Jakarta atau kota besar lainnya sendiri juga bakal sulit.
But who knows?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar