Senin, 30 September 2013

Firasat

Kemarin, kulihat awan membentuk wajahmu
Desau angin meniupkan namamu
Tubuhku terpaku semalam...

Persis seperti Lagunya Marcell yang sangat populer Dan di re arrange lagi sama Dewi Lestari Buat Film Rectoverso yang dinyanyiin sama my 2nd Favourite Indonesian Female Singer right now - Raisa.
Lagu itu sekarang lagi ane dengerin, Dan memang lagi se jalan sama hati ane.

Musik emang selalu jadi Bagian dari gue, gara2 itupun gua sempet (Dan masih) Ada masalah disini *but i will keep that story fór later!* and yes, this time, gue jadi ekstrim, extremely blue.

Lets bring out the fact.
Orang bilang gua pergi bebas tanpa beban hati, ga Ada lagi orang yang perlu gua galauin Tiap malem.
Bahwa tugas gua jadiin cewe bule jadi pacar.
Té fakt jo, každý řikalo že jo. fakta emang bahwa orang2 bilang gitu.

Its so clear! Its a fact.
But let me remind u once more guys, Perhatikan kata2 yang gua under line

Fakta emang kalo ORANG2 BILANG gitu

Tapi kenyataan yang lain, kenyataan yang Ada di hati gua.
Berbeda.
Malam yang makin gelap bikin rindu makin menjalar....

Bulan sabit melengkungkan senyummu
Tabur bintang serupa kilau auramu

How can there is two version of truth?
Well, orang hanya bisa mengira, menebak, tapi cuman orang yang experience through something yang ngerti bener apa yang terjadi.

Fakt je... Opravdu...
The fact is...

Gue menggalaukan seseorang yang gua pun gak tau apakah Even doi memikirkan gue.
My friends have guessed so many of whom I miss, tapi only really few knows.

No, bukan cewek yang sekarang keluarganya tinggal di Brussels tapi doi sekolah di Wassenaar.
No, bukan yang gua merasa guilty karena dia ikut seleksi bareng gua tapi terus somehow memilih cuman ikut yang 2 minggu ke sebuah tempat nun jauh utara negara kita.
No, bukan yang gua taksirin di kelas 10 karena dia masak Sambel yang enak banget saat kita tinggal serumah di sebuah desa di Purwakarta.

The point is, I think not Even herself could guess that I really am missing her.

Akupun sadari
Ku segera berlari

Gua mau lari kemana? No place to run or to hide from things such as these.
Gua cuman bisa lari kedalam hati gua sendiri, berdoa siapa tahu one day after I come back home I still carry this feeling and somehow shes feeling the same too.

Gua gak mau mengusik doi dulu selama masa2 sibuk ini.

But the thing is, gua kangen dia. Ya, the first guys in my mind yang paling sering muncul di mimpi dan kadang2 delusi gua memang bukan doi, tapi manusia2 Jawir...
After that my parents
And then her..

Wait, delusi? Lo ngawang bro? Lo ayan?
Enggak, tapi kadang2 gua bisa mikir out of nothing Ada suara yang manggil gua, or suara orang2 yang gua kenal.

I enjoy my stay here sih, melihat hal baru Tiap hari memang membuat lo merasa kecil Dan merasa pengen tau lebih banyak lagi, saking excitednya there is no time to officially be alone in a negative Mood.
Bahkan sendirianpun ga mungkin negative Mood, there is this European City to enjoy With ur eyes.

But such things exist, mungkin Deep in my mind Ada bagian otak gua yang connect sama hati gua Dan berusaha bilang ke otak n hati gue yang lain.

Bro, Deep down you miss some things home
Dont forget them.
They are part of you.

Dan gua percaya everything have a reason.

Kupercaya alampun berbahasa
Ada makna di balík semua pertanda....

Well the next question apa yang menyebabkan setidaknya lo masih percaya mungkin doi masih inget lo?

I gave her something before I went here.
The Lást day I was in Jakarta.
Something that may reminds her of something far in the past.

Dan gua berharap dia tetep simpen barang itu, or Even more imporant.
Simpen perasaan yang gua coba convey the message through that thing I gave her.

Pertanyaannya...
Apakah lagu ini akan berakhir dengan ending nya Marcell.
Engkaulah firasat hati

Atau endingnya Raisa
Kau takkan kembali lagi.


Fór now I will just pray.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar