Senin, 02 September 2013

The group of eight.

Temen gue yg baru memplontoskan kepalanya itu bilang
"Gila, tanggal 27 september tahun lalu gue ngetweet soal berangkat..."
Gue lupa apa yang dia bilang setélah itu. (well its been moře than a week sejak dia ngomong itu)

"Gue masih ga percaya..."
Kata temen gue yang sesama single fighter ke negara Eropa tengah yang belum pernah dikirimin anak Indonesia sebelumnya.

"Ih kita beneran nih?"
Kalo itu temen gue yang dari Balikpapan, yang ke Belgia tapi hostfam pertamany cuman sementara karena nunggu hostfam asliny balík dr liburan ke Turki *padahal rumahny geela keren bgt iya ya Sar hehe

Semua kata2 soal campuraduknya emosi karena duduk di kursi pesawat fór moře than 20 hours demi sampai di negara Tujuan and memulai sepuluh bulan pengalaman sudah di depan mata.

Dan temen gue yang sesama single fighter itu jadi inget kata2 dr kakak2 chapter Jakarta, that Sebelum duduk di pesawat nothing is fixed.

Well kita belum duduk sih
Bisa jadi visa kita ternyata ad yg salah n ketahan di imigrasi padahal boarding tinggal 30 měnit lagi
Bisa jadi ada one of eight of us yang bikin kita kehambat gara2 sakit perut somehow
Bisa jadi....

But you know it is just the slightest of chances
And you're too excited to Even think of any bad chances such as so.

Kecuali mungkin... Gue

Di antara yang lain yang banyak nginget2 sepanjang jalan daří counter check in sampai boarding lounge soal gimana mereka dulu pas seleksi, pas nunggu kabar soal host family, mungkin gue yang Paling gak mikir

I only think of the present and the future that day.

Ya, berfikir tentang yang bakal datang, seperti Arkan yang biasa, yang Kadang-Kadang terlalu jauh ke depan
Gak Kadang-Kadang mas, sering!

Tentang apa bisa gue jalan-jalan keliling Európe, ketemu 2 temen gue yang itu, and stay d rumah temen baik bokap gue yang juga guru piano pertama gue.

Soal apa bisa gue mengeluarkan hasrat *salah, obsesi!* soal belajar contemporary atau tap dance.

Apa bisa gue nanti setélah sepuluh bulan, gue ngomong bahasa Ceko tapi tetep bisa ngomong Prancis n Jerman
*Bahasa Indonesia, Inggris n Jawa juga pastinya*

Apa bisa gue nonton Bayern Munchen atau Děr Mannschaft live

Soal the present? Kamis malem d bandara Soekarno Hatta Terminál 2 itu?
Mungkin čumán karena titipan kakak-kakak volunteer soal gue jalan Paling belakang n keep d group together sampe Istanbul. But fortunately that flight nothing was wrong.

Dan karena gue nyesél terlalu cepat menyerahkan HP samsung kecil nan tua itu ke bonyok gue padahal harusnya masih bisa nelfon di Dalem terminál.
I wished that DAMN to have remembered any phone number and borrow one of my friends to máke one Cáll.

Tapi kalaupun kejadian, mungkin gue bingung mau nelfon yang Máňa.

Apakah itu temen gue yang gue tinggalkan dengan catatan perduitan yang harus diselesaikan Sebelum LPJ.
Atau temen tebengan gue yang barusan ngasih spanduk isi tanda tangan temen-temen, relain waktu nyetir malem-malem jauh-jauh sampe Cengkareng.
Atau guru gue?
Atau bokap-nyokap gue lagi?
Atau that girl...?

Ah, ga Ada artinya nyesél Dan ngiri ngeliat yang lain masih bisa telfonan sama their best friends.

Mari kita memasak sagu
Daripada melamun jemu
Mending kamu pasang lagu
Dan ketik semua perasaanmu

Yup, so ať the end that was what I did while waiting to board the plane

Sampai jam menunjuk pukul 19.40 waktu Indonesia barat, Dan kita mulai berbaris kedalam pesawat.

And so, for these eight Indonesian kids.
4 going to Belgium.
2 going to the Netherlands.
One girl to Hungary.
And, ONE BOY to the CZECH REPUBLIC.

The journey begins.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar