Selasa, 24 September 2013

Český jazyk (bahasa Ceko)

Hari Senin itu gue buletin niat gue.
Ok, kita coba les bahasa Ceko ini, toh gratis, although pulang malem setidaknya bareng sama Carolina Dan Kyla. Need not to worry.

So we met up in the Americka monument that 19.20 evening, gobloknya itu setelah gua harus jalan jauh dari Náměstí (Alun-Alun) ke monumen itu, karena gue pikir halte transit antara jalur Trám 2 Dan 4 itu jauh, (Trám 2 sampe ke Namesti, terus Tram 4 ke Americka- U Práce) it turns out it not that far. Bohuzel, regret.

It turns out Carolina baru belanja.
Ya, girls, another universal sign - the desire to shop.

Kita masuk ke gedung not long after, dan masuk ke ruangan itu.
Ruangan kecil yang disesaki kira2 25 orang.
First sight - Viet Nám, Viet Nám, Viet Nám

So many Vietnamese, di sebelah kiri ruangan, kanan, tengah, semuanya Vietnam
Cuman di barisan tengah belakang Ada segerombolan probably Eastern Europeans.
Turns out they are mostly Ukrainians or Byelorussians, and Even Ada yang dari Uzbekistán.

And then, us, the three lost kids who are stranded in Plzeň fór a year.

Lalu sebelum semuanya dimulai, Ada orang Gede berewokan masuk - must be dari sekitar Arab.

Pelajaran dimulai Dan it turns out pendekatan si Mbok yang ngajarin kita itu sangat textbook: Učebnice... pracovni sešit.... Strana.... Buka textbook, buka buků latihan, halaman....

Kalau mau dilihat dari materinya, gua udah 2x lipat lebih maju dari ini bro - belajar sendiri udah sampai Lekce (lesson) 6, disini baru 3.
Ya sudah deh.
Tapi ternyata disini gunanya adalah nambah vocabulary. Nambah kata.

Gua sangat merasa kalah dalam soal perbendaharaan kata. Dan di saat itu lah para Eastern Europeans dominate - asal ceplos aja pake bahasa mereka, terus dibetulin sama si Mbok; kata-katanya gak běda jauh, Reka - Řeka (sungai), Rybní - Rybník (danau) Dan begitu terus sepanjang sesi nambah kata.

Khusus untuk di Bagian itu, si Mbok tidak textbook, tapi tetap mengacu ke textbook; dari šatů gambar ia bisa kupas Habis semua vocab yang Ada disitu; bahkan sampai yang susah di notice, zum beispiel, contohnya, Rumput! Padahal, yang ditanyain, gambar itu Ada di negara Máňa.

Seiring waktu berjalan ruang itu terasa semakin panas, atau mungkin kita yang makin gak merasa dingin. Either way it sucks and make me very uncomfortable, karena mulai Ada keringet yang bercucuran di punggung Dan itu membuat sebuah feeling yang gak cozy masbro.

Bukan cuman itu, how the Eastern Europeans make fun of para manusia-manusia yang berasal dari ujung dunia yang sama. Masih segar di kepala gua bagaimana, si Om Botak Vietnam yang duduk di ujung kanan itu, mencoba untuk melafalkan "Autobus" jadi "Autobo", seketika manusia-manusia itu, Artur, Andrei, Dmitri (entah yang Máňa yg Artur yg Máňa yg Andrei) ketawa

"Autobot.... Transformer yo."
Dan beberapa bahasa Rusia/Ukraina yang gua gak ngerti.

I have that feeling, knowing bahwa para orang-orang Vietnam ini sangat rajin, diligent, mirip dengan saudaranya di Utara, manusia-manusia Tiong Kok. and they try hard to understand this language that is very different of their own. Bahkan dengan bantuan keluarganya - dibelakang gua Ada šatů bapak-bapak agak tua, dia susah banget, semuanya di translate sama si anaknya yang mungkin juga masih SMA kayak gua. Tapi u can sense his willingness to learn.

Something that most Indonesian wish to have, but we dont simply change to become so dilligent like them.

Gua Paling inget lawakan Transformer itu, karena se-gak-gak maunya gua ketawa gua akhirnya ketawa juga. Tapi itu bukan cuman the only example, masih Ada banyak lawakan lainnya yang bikin gua agak geram.

But puncak kegeraman gua bukan karena they laugh on my Asian siblings.
Tapi karena pulpen, pulpennya Carolina yang jatuh.

Carolina just say Thank You dan lanjut focus ke catatannya, tapi entah kenapa manusia-manusia Ini ketawa Dan... You know, ketawanya cowo-cowo yang abis ngecengin cewek.
Body language, its universal.
Lebih lagi ketika gua bisa mendengar salah satu dari mereka Ada yang bersiul, kecil banget suaranya emang, tapi gua denger.

Entah kenapa seketika gua kepal tangan, kenceng.
Gua tau mungkin lo belum pernah liat cewek Latino kayak gitu tapi ya udah lah!

Until the end of the lesson gua membagi pikiran antara ngetikin vocab-vocab baru di iPad (karena ane punya Translator Offline) Buat di tunjukin ke Kyla Dan Carolina, and also to keep an eye on those bunch of .... Behind.

Its a very smáll picture of the world, I guess.
The real world outside your comfort zóně.

Di akhir pelajaran gua ngembaliin alat tulis lewat si Mas Vietnam di pinggir kiri ruangan.
"Cam On" (thank you) gua bilang sambil senyum
 gua pernasaran apa reaksi doi.
Muka dia langsung berubah, antara seneng Dan kaget: manusia kayak gua dari Vietnam? Doi langsung ngomong sama si ibu-bapak tua dibelakang gua yang di temenin si anaknya itu.

Tapi gua langsung geleng-geleng kepala, enggak mak, enggak, gua bukan dari Vietnam, boro-boro ngomong!
"Indo, Indonesia!"

"Indonesia!"
I know, yes, that feeling of knowing someone from a similar part of your World.

Kali ini si anaknya yang ngomong sama gua, Englishnya broken sih, tapi cukup bisa gua mengerti.
Begitu doi tanya kok bisa dikit2 ngomong Vietnam *padahal gua cuman bisa Chao Ban, Xin Chao, Cam On, Than Pho, Dan kata2 soal Pho Hoa & Ca Phe Xua (míe n kopi Vietnam)*
Gua bilang aja
"Friend, kamarády, three from Ha Noi"

Jangan heran, kalau sering kali gua ngikut2 Broken English. Because thats what I do when I meet someone who speaks broken English.
Kalau orangnya ngomong Inggrisnya bagus Bangsa Kyla gitu, ya kudu English bagus dikeluarin, tapi kalau sama yang Broken English, mending ikutin cara mereka ngomong daripada bikin mereka bingung! Trust me, it works!

I think thats the law of similarity - orang lebih connect kalau ngomong dengan tátanan yang sama, walaupun tátanan yang sama itu belum tentu bener.

Dan sambil nunggu nulis absen, gua salám sama si orang Arab itu.
"Assalamu'alaikum"
"´Alaikum Salam"
Jábat tangannya kenceng, firm hands.

"Káifa Hal?"
"Khair."
"Wa anta..."
"Indunisiya, but I cant speak good Arab"
"Oh ok, I am Anas, from Morocco, but you can speak there!"
"No no, only the Quran Arabic"
"Ah ok... I hear Indonesia... Biggest ummah." He must be referring to our Muslim population.
"Ah yes! So you know it. Good. You study here?"
"No, With family"

Ok: Conclusion dari percakapan-percakapan kecil ini: they all come fór work, fór searching a better life. Kenapa Republik Ceko ini yang dipilih gua juga gak ngerti kenapa.
What appeal does this smáll Republic have....

Mungkin gua bisa cari tahu di lain waktu.
Gua hanya tidak bercakap dengan manusia-manusia Ukraina-Rusia dkk itu saja... Gua masih agak geram ama mereka.

Lalu kami ber3 keluar as the Lást folks from the room: Dan obrolan-obrolan mulai mengalir.
About shopping, party, friends...
And the night continues

Tidak ada komentar:

Posting Komentar