Minggu, 27 April 2014

Senja Schiphol

Faktanya bro, perjalanan gua ke Belanda 2 minggu yang lalu emang ninggalin banyak kesan dan pelajaran.
And even from the start.
Schiphol, satu Airport sibuk, mungkin salah satu yang paling sibuk diseluruh dunia.
Dan diantara gelombang gelombang dan rombongan rombongan yang sambil lalu datang dan pergi bersama gua disitu, gua entah kenapa langsung waktu itu, niat nulis puisi.
Karena disanalah gua pertama kali melihat ratusan ribuan rombongan manusia, lalu lalang, dari dan ke berbagai penjuru Eropa dan dunia. Berbeda rasanya ketika dengan berada di Bali ataupun Praha, yang memang tempat turis... Kebanyakan orang ingin menikmati waktunya.
Di Schiphol semua hanya berlalu lalang sekejap, namun tujuan masing2 berbeda, kisah masing2 rombongan ga ada yang sama.
Dari turis biasa, pengusaha, konglomerat, orang yang mau pulang kampung, pilot, pramugari, air crew... Gak lupa juga mereka yang tiap hari memang ada di Schiphol kayak para Mbak dan Mas yang kerja di Cafe2 dan di Duty Free...

Beribu manusia
Lalu lalang dalam sekejap senja
Beribu tujuan
Antarkan harapan dalam untaian

Daku pun terduduk
Sekali sejenak ini sendiri
Rasakan takjub yang merusuk
Lalu lalang orang bergegas kesana kesini
Menuju pintu keberangkatan
Dan dari gerbang kedatangan

Segala penjuru dunia asal mereka
Dalam satu ruang ini semua kini berada

Tiada yang berbagi peduli
Selain pada rombongan sendiri
Jadwal dilihat gerbang dicari
Pastikan tiada barang tercecer disini

Ya, hanya satu perhentian kecil yang lain
Itu pikir kebanyakan mereka
Tapi bagiku banyak yang patut dicatat disalin
Dalam kesendirian singkat sejenak saja

Beribu manusia
Lalu lanlang dalam sekejap senja
Beribu bangsa
Dalam satu ruang ini berada

Schiphol, Zondag/Nedele/Minggu
13 April 2014